Hallo… Apa kabarmu? Sudah pergi kemana saja hari ini? apakah kamu naik kendaraan atau berjalan kaki?

Pasti diantara kalian hari ini sudah ada yang naik motor bersama ayah ibu ke sekolah, atau naik mobil sambil ayah berangkat kerja, atau juga pulang sekolah meninkmati transportasi gratis seperti bus sekolah dan angkot jaklingko. Wah.. semua transportasi itu dapat membuatmu berpindah tempat lebih cepat yaa.

Rabu, 18 Juni 2025 di sekolah  kita ada gebyar P5. Masih ingat kan? ya, benar sekali. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Gebyar hari ini merupakan salah satu rangkaian tahap aksi P5 dari Fase A, yaitu kelas satu dan kelas 2.

Dengan topik Teknologi Rekayasa, kelas satu mengusung tema “Serba – Serbi Transportasi”. Masih mengenai transportasi, kelas dua dengan temanya “Transportasi Impianku”

Gebyar ini bukan hanya sebagai ajang selebrasi hampir berakhirnya tahapan demi tahapan P5. Dalam kegiatan ini guru juga mengamati apakah dimensi -dimensi P5 yang ditargetkan telah tertanam dalam diri peserta didik. Contohnya Dimensi Kebhinekaan Global, apakah peserta didik mau mengeksplorasi pengetahuannya tentang kendaraan yang beraneka ragam? apakah tercipta rasa gotong royong melalui kegiatan kegiatan P5 tentang transportasi? Apakah kreatifitas anak terbentuk melalui perancangan transportasi mainan.

Peserta didik antusias untuk melihat lihat hasil karya peserat didik lain dan juga percaya diri dengan hasil karyanya yang ditampilkan di pameran. Tak hanya sampai sini saja. Peserta didik juga harus melaksanakan refleksi dari segala ranagklaian tahapan P5 yang sudah dilalui selama satu semester ini.

tidak hanya peserta didik, guru guru pun turut antusias untuk meramaikan gebyar P5. Tentunya guru ingin memberikan sesuatu yang berkesan bagi peserta didik. Kini guru guru kelas satu dan dua tampil berbeda dari biasanya. Mereka tampil dengan kostum profesi yang berhubungan dengan alat transportasi. Wiii menarik kan!

Bukan hanya untuk itu, tapi juga sebagai pengganti dari kegiatan yang sayangnya belum bisa terealisasikan, yaitu mengundang narasumber ke sekolah. Narasumber seperti pilot, masinis, pramugari, pelayar, polisi dan sebagainya. Alhasil guru gurunya yang cosplay jadi profesi tersebut.

Kami yakini bahwa lambat laun profil pelajar Pancasila akan melekat pada diri anak. Prosesnya tidak instan, harus terus dilakukan pembiasaan hingga kelak melekat pada dirinya sebagai manusia Pancasila.